Apa Aja Puasa sunah itu?
Dalam agama kita yaitu agama Islam, tentu sudah mengenal yang namanya puasa, karena pausa adalah salah satu rukun Islam yang ke tiga.
Bagaimana, kita sudah mengenal puasa itu terbagi dua bagian. Ada puasa wajib dan ada puasa sunah, betul!
Tapi pembahasan kali ini, kita tidak membecirakan puasa wajib, karena sebagian besar orang Islam sudah pada tahu, bukan!
Meskipun, tidak sedikit orang Islam yang 
tidak melaksankan puasa wajib apalagi puasa sunah. Padahal sudah 
jela-jelas bahwa Allah Subhanallahu Wa Ta’ala telah menganjurkan untuk 
berpuasa bagi setiap hamba-hambaNya yang bertakwa. Allah berfirman : 
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa 
sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. 
Al-Baqarah 182)
Baik, kita langsung saja mengenal urutan puasa sunah itu?
1. Puasa Sunah Senin Kamis
"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud). 
"Amal-amal itu diperlihatkan pada hari 
Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku 
sedang berpuasa." (HR at-Tirmidzi)
Waktu pelaksanaannya : Tiap bulan pada hari senin kami, kecuali bulan Ramadhan.
2. Puasa Sunah Daud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam 
lalu bersabda, "Berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari, yang 
demikian itu adalah puasa Dawud, puasa tersebut adalah puasa yang paling
 baik." (HR. Bukhari)
Waktunya pelaksanaannya : Selang seling maksudnya sehari puasa sehari tidak.
3. Puasa Sunah Hari ‘Arafah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya 
tentang puasa Arafah, beliau menjawab, "Dia (puasa Arafah) menghapuskan 
dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR. Muslim)
Waktu Pelaksanannya : Pada tanggal 9 Dzulhijah
4. Puasa Sunag Hari ‘Asyura
Bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam 
ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari 
‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang 
kalian bershaum padanya?” Maka mereka menjawab : “Ini merupakan hari 
yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta 
kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum 
pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun 
bershaum pada hari tersebut” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam
 bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka 
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari tersebut dan 
memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. (HR. 
Al-Bukhari  dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah 
saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada 
bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib 
adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Waktunya pelaksanaannya : Pada tanggal 10 Muharram
5. Puasa Sunah Syawal
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian 
mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal maka ia seperti 
berpuasa ad-dahar (sepanjang tahun)." (HR. Muslim).
Waktunya pelaksanaannya : Enam hari di bulan Syawal
6. Puasa Sunah Ayyamul Bidh (hari-hari putih/terang, yakni malam-malam purnama) 
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Wahai
 Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka 
berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas." (HR. 
Ahmad dan an-Nasa'i di dalam as-Sunan)
Waktun pelaksanaannya : Pada tanggal 13, 14, 15 tiap bulan kecuali bulan Ramadhan.
7. Puasa sunah Sya’ban
“Adalah Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wa 
‘alâ âlihi wa sallam biasa berpuasa tiga hari dalam sebulan. Dan kadang 
beliau mengakhirkan hal tersebut hingga terkumpul puasa setahun, dan 
kadang beliau akhirkan hingga beliau berpuasa Sya’ban.”
Waktu pelaksanaannya ada tiga versi meurut para ulama yaitu :
a. Puasa Sya’ban sebulan penuh
Beberapa riwayat menjelaskan bahwa pada 
bulan Sya’ban beliau berpuasa sebulan penuh, sehingga menyambung 
puasanya itu dengan puasa Ramadhan. Riwayat yang menjelaskan hal ini di 
antaranya adalah :
Dari Abu Salamah , bahwa 
Aisyah telah memberitahunya, ”Rasulullah tidak pernah berpuasa pada 
suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban, sesungguhnya 
beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh…” (HR Bukhari ).
b. Puasa sebanyak mungkin, tapi kurang dari sebulan
Rasulullah SAW diriwayatkan tidak puasa 
sebulan penuh, tapi kurang beberapa hari. Hal ini dijelaskan dalam 
riwayat shahih berikut:
Abu Salamah 
berkata,”Aku telah bertanya kepada Aisyah tentang puasa Rasulullah. Ia 
menjawab,’Rasulullah terus berpuasa hingga kami menyatakan bahwa beliau 
puasa terus menerus. Dan terkadang beliau terus berbuka (tidak puasa) 
hingga kami menyatakan bahwa beliau terus berbuka (tidak puasa). Dan aku
 tidak melihat Rasulullah berpuasa dalam suatu bulan melebihi puasanya 
di bulan Sya’ban. Beliau puasa pada seluruh bulan Sya’ban, dan beliau 
puasa bulan Sya’ban keseluruhan kecuali sedikit.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa
 beliau terus berpuasa dan di akhir hadits itu dinyatakan tidak 
sepenuhnya selama sebulan. Entah kurang sehari, dua atau tiga hari. Tapi
 jelas tidak sebulan penuh.
c. Puasa sampai pertengahan bulan
Di samping hadits-hadits di atas ada juga 
riwayat yang menyatakan bahwa beliau melarang puasa sunnah bila telah 
memasuki petengahan bulan.
Abu Hurairah 
berkata,”Rasulullah bersabda,’Tidak ada puasa (sunnah) setelah 
pertengahan bulan Sya’ban sampai datang bulan Ramadhan.’” (HR Ibnu 
Hibban ).
d. Puasa satu atau dua hari saja
Imran bin Hushain berkata,”Rasulullah 
pernah bertanya kepada seorang laki-laki,’Apakah kamu telah puasa di 
penghujung bulan Sya’ban ini?’ Ia menjawab,’Tidak’. Sebelum datangnya 
Ramadhan, maka puasalah sehari atau dua hari.” (HR Muslim).
Inilah urutan puasa sunah yang ane ketahui 
untuk niat dan cara puasanya sama saja dengan puasa puasa wajib, hanya 
saja niatnya tidak tertuju ke puasa wajib akan tetapi tertuju ke puasa 
sunah.
Untuk itu, senantiasalah melaksanakan puasa sunah ini, agar kita mendapatkan nilai tambahan  dihadapan Allah Subahanallahu Wa Ta’ala kelak.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar