Kata Mario Teguh
Kata Mario Teguh memang sedikit fenomenal. Banyak yang memuji dan
selalu menunggu-nunggu wejangan-wejangan dari om Mario Teguh, tapi ada juga
yang memplesetkannya, bahkan ada pula yang cenderung kasar. Semua itu memang
hak masing-masing, tapi kalau kita mau sedikit meresapi, sesungguhnya banyak
kata Mario Teguh yang patut untuk kita pegang dalam memperjuangkan kehidupan
sehari-hari.
Bahkan, untuk menyikapi orang
yang menjelek-jelekannya sekalipun, om Mario Teguh terkadang bisa melalui
sindirin halus yang pasti cetar membahana itu. Kalau boleh kasih contoh,
misalnya begini : Orang yang marah saat
ada nasehat baik, Apakah hidupnya lebih baik dari yang memberi nasehat baik?
Coba masbro dan sistah renungkan sejenak. Biar gak Cuma merenungkan kata untuk
pacar saja, tapi juga kata kata
hidup yang penuh makna.
Betul kan? Wong nasehat gratis
saja kok protes, kalau ndak suka ya ga usah di dengarkan, dan tidak perlu
dilihat. Betul??
Begini sih intinya, Ketika hidup
kita baik, maka hal-hal baik pun tidak akan bertentangan dengan kita. Terutama
soal hidup yang tidak mudah. Hidup memang tidak mudah, tapi apa dengan mengeluh
dan mengeluh serta menyalahkan saja kita bisa mengubah keadaan? Tentu malah
bisa memperburuk keadaan bukan? Nah, buat sahabat Kata Bijak Mutiara,
kami pilihkan beberapa kata Mario Teguh yang mauttt...seperti Kata kata
gombalan Edisi X Factor Indonesia kemarin.
Kata Mario Teguh Terbaru
“Untuk mencapai kebaikan hidup, memang tidak mudah. Tapi, akan lebih sulit jika kita gagal.”
Tepat seperti yang kita bicarakan
sebelumnya. Mencapai kesuksesan memang butuh perjuangan yang terkadang terasa
sulit, tapi bukankah lebih sulit jika kita tidak berusaha dan pasti gagal?
Kecuali kamu lahir jadi orang terlanjur kaya. :p
“Kita diperintahkan untuk berharap hanya kepada Tuhan, bukan kepada pekerjaan. Orang yang tidak pantas bagi rezeki yang baik, tidak akan berezeki baik di mana pun. Bukan pekerjaannya, orangnya.”
Super sekali. Dalam agama apapun
kamu pasti setuju, kalau kita memang hanya pantas berharap kepada Tuhan. Karena
Tuhan lah yang memiliki segala-galanya. Ketika kita melihat kekuasan besar
Tuhan Yang Esa, maka semuanya menjadi mungkin.
“Orang lain yang Anda cemooh caranya itu, TIDAK MUNGKIN SEPENUHNYA SALAH jika mereka lebih berhasil daripada Anda.”
Terkadang, kita lebih sering
berfikiran negatif terhadap orang-orang yang lebih dulu berhasil. Mereka ini
lah itu lah, dan segala macam alasan yang sejatinya adalah bentuk pembelaan
diri karena kita belum mampu seperti orang tersebut.
“Tuhan sudah menyerahkan kewenangan untuk membuat nasib kita sendiri. Tapi, MENGAPA ORANG MASIH MENYALAHKAN NASIB?”
Dalam sebuah salah satu ayat di
salah satu kitab suci di dunia yaitu Al-Qur’an, disebutkan bahwa “ Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum, kecuali kamu itu yang mengubahnya sendiri”. (QS 13:11). Jelas, bahwa
kita adalah pelukis dari gambar kehidupan kita sendiri. Ketika kita berusaha
dan belum berhasil, apa begitu saja kita menyalahkan nasib? Bagaimana dengan
orang yang sekarang sudah berhasil? Apakah mereka tidak pernah gagal? Mereka
juga gagal, tetapi terus melangkah untuk mengubah nasib.
“BUKAN BEBAN YANG RINGAN, TAPI PUNDAK YANG KUAT”
Kita egois kalau hanya
menginginkan yang ringan-ringan saja, tetapi menginginkan hasil
sebesar-besarnya. Mungkin ada beberapa yang berhasil, tapi lebih banyak yang
gagal, karena mereka tidak pernah berusaha menguatkan diri sendiri untuk
sesuatu yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar