Senin, 15 Juli 2013

Mujmal dan Mufashshal

Seperti yang sudah saya bahas di postingan sebelumnya tentang iman adalah kunci kesempurnaan seorang hamba. Dan sekarang saya akan mempostingkan dua perkara tersebut, yaitu :
1.       Mujmal (global)
a.       Tadabbur (mempelajari) ayat-ayat Allah yang tertulis, yaitu al-Quran dan As-Sunnah.
b.      Merenungkan ayat-ayat kauniyyah (alam semesta)-Nya dalam berbagai ragamnya.
c.       Berkeinginan untuk mengetahui kebenaran (al-haq) yang karenanya hamba diciptakan
d.      Melaksanakan kebenaran, karena semua factor, tempat kembalinya adalah kepada prinsip yang utama ini.

2.       Mufashshal ( terperinci)
a.       Mengenal Asmaaullaah al-Husnaa (Nama-nama Allah yang paling indah) yang disebutkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah, serta berusaha untuk memahami makna-Nya dan beribadah kepada-Nya. Sebagaiman rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 Nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghafalnya, memahami maknanya, meyakininya dan beribadah kepada Allah dengannya, maka ia masuk surga” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
b.      Tadabbur (mempelajari) al-Quran,
c.       Mengetahui hadits-hadits Nabi SAW dan apa yang diserukannya berupa ilmu-ilmu keimanan dan pengamalannya.
d.      Mengenal Nabi SAW dan mengenal akhlak-akhlaknya yang luhur serta sifat-sifatnya yang sempurna.
e.      Bertafakkur (memikirkan) alam semesta, mengenai penciptaan langit dan bumi beserta segala isinya berupa makhluk yang bermacam-macam dan memperhatikannya manusia berikut sifat-sifat yang dimilikinya.
f.        Bertafakkur tentang banyaknya nikmat Allah, baik secara umum maupun khusus.
g.       Memperbanyak dzikir kepada Allah di setiap saat dan banyak berdoa yang merupakan inti ibadah.
h.      Berusaha untuk merealisasikan derajat ihsan dalam beribadah kepada Allah dan berbuat baik keada makhluk-Nya.
i.         Berbuat baik kepada sesame dengan ucapan, perbuatan, harta, kedudukan dan berbagai hal yang bermanfaat.
j.        Berdakwah (menyeru manusia) kepada Allah dan kepada Agama-Nya.
k.       Mempersiapkan diri untuk menghadapi semua yang menafikan iman, yaitu kakafiran, kemunafikan, kefasikan dan kemaksiatan.
Inilah hal-hal yang terdapa dari dua perkara tersebut, semoga tausiyah singkat lanjutan ini dapat memberikan pencerahan bagi kita semua, khususnya bagi saya pribadi dan umumnya bagi sobat semua yang membaca tausiyah singkat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar