Senin, 15 Juli 2013

Membiasakan Diri Shalat Berjamaah

Sahabat, tausiyah singkat ini saya temukan di buletin jumat As-Salam. Sebuah buletin sahabat keluarga yang diterbitkan oleh dompet peduli ummat dari Daarut Tauhid. Saya edit dan merubah ending tausiyahnya, serta menuliskan kalimat ajakan untuk sahabat-sahabatku,  setelah saya membaca tausiyah singkat ini:

Yuuk, kita simak tausiyah Singkat di bawah ini :


Allah SWT menekankan hamba-Nya untuk shalat berjamaah. Dalam firman-Nya : Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ “. (QS. Al-Baqarah 43). Maksud ayat ini bukan hanya anjuran untuk mendirikan shalat, tapi juga anjuran shalat berjamaah dengan sarana masjid.

Allah memberikan perumpamaan bagi yang datang ke masjid lebih awal, sebelum adzan berkumandang, dengan matahari. Bagi yang menuju ke masjid dalam keadaan adzan dengan bulan, dan yang datang ke masjid setelah adzan dengan bintang. Jika dilihat dari segi cahayanya, tentu sinar matahari lebih bercahaya daripada bulan dan bintang. Namun, tak sedikit yang menyadarinya sehingga nyaman shalat sendiri. Enggan melangkahkan kaki ke masjid bisa jadi karena penyakit malas. Betul! Karena malas menanggalkan aktivitas yang dirasa lebih penting, malas kelihatan hebat, bisa menaklukan jutaan orang. Padahal malas tak ubahnya seperti tripleks yang mudah rapuh kena hujan dan panas, serta mudah didobrak.

Malas hanya dapat dikalahkan dengan melawannya. Ingat, dobrakan itu hanya di awal saja. Pada awal mungkin kita merasa kesulitan pergi ke masjid, tetapi setelah satu kaki diayunkan, itu awal keberhasilan menaklukan malas. Begituhalnya ketika adzan berkumandang dalam keadaan bekerja. Keinginan untuk meneruskan pekerjaan begitu menggebu. Terasa saying jika harus di jeda. Namun, jika seketika kita sanggup menghen tikannya, kita telah berhasil memenuhi panggilan-Nya.

Penyebab lain, karena tidak tahu keutamaan berjamaah. Padahal dengan berjamaah akan terjalin keharmonisan, tersadarkan akan eksistensi sebagai hamba. Ketika dalam shaf yang sama bersama hamba Allah yang lain, dengan niat, tujuan yang disembah sama. Bila mau hitung-hitungan pahala, pahala berjamaah dua puluh tujuh derajat lebih besar daripada shalat sendiri. Subhanallah.

Untuk itu, saya menghimbau kepada sahabat-sahabat sekalian : “Mari kita prioritaskan shalat berjamaah di masjid dengan tepat waktu. Jangan manjakan diri dengan kemalasan karena sesungguhnya malas itu datangnya dari setan yang sekali terkelabui, terjerat selamanya… Naudzubillahi Min Zalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar